DISKUSI KKP (KAJIAN KRITIS PENDIDIKAN)

Dalam era global saat ini, perubahan mental dan sikap begitu dahsyat, terutama pada remaja, seperti kita ketahui bahwa remaja merupakan tonggak penopang suatu negara. Sedangkan pada 2016 jumlah lulusan SMA sederajat yang dapat melanjutkan ke perguruan hanya sebanyak 60%, dengan jumlah yang demikian ini seharusnya diimbangi dengan kualitas lulusan perguruan tinggi yang lebih baik, maka dari itu dalam rangka menciptakan mahasiswa yang memiliki kualitas yang lebih baik tidak cukup hanya dengan pendidikan formal dari kampus, salah satunya dengan membangun budaya diskusi sebagai wadah bertukar pikiran.

Hari Pendidikan Nasional pada dasarnya ada dan diperingati agar kita sebagai mahasiswa mengingat hakikat dan pentingnya pendidikan, dengan diselenggarakannya Kajian Kritis Pendidikan (KKP), kita akan kembali melihat makna-makna pendidikan itu mewujudkan watak guru bangsa pada kehidupan sehari-hari sebagai orang yang berpendidikan. Budaya diskusi adalah budaya yang sudah melekat kental dengan jurusan filsafat dan sosiologi pendidikan sendiri, maka dari itu di momen besar hari pendidikan nasional, kajian kritis pendidikan merupakan kegiatan keilmuan yang tepat dalam mengembangkan kepekaan dan kesadaran tentang pentingnya hari pendidikan dan implementasinya dalam membentuk watak guru bangsa.

Aktivitas KKP ini merupakan usaha sadar dalam memperingati hari pendidikan nasional dengan tema yang diangkat yakni "Refleksi Pendidikan Nasional: mewujudkan manusia yang berwatak guru bangsa", dalam kegiatan bertajub diskusi ini HIMA KP FIP UNY mengundang berbagai elemen dari internal dan eksternal kampus dengan tujuan menumbuhkan wawasan kritis seputar isu-isu pendidikan dewasa ini, karena dengan banyaknya varian elemen yang diundang para peserta diskusi semakin terbuka dalam menyikapi masalah-masalah pendidikan yang kita hadapi.

Tidak hanya mengkaji isu-isu pendidikan, diskusi yang memperingati hari pendidikan nasional ini juga membahas bagaimana membentuk guru bangsa, karena dalam praktiknya masih banyak pendidik yang kurang memiliki jiwa guru, yang mereka mengajar karena sebuah tuntutan pekerjaan, bukan kesadaran mereka sebagai guru yang menuntun mereka mendidik. Selama berjalannya diskusi, pastilah terjadi perselisihan, maka penyelenggara mengundang dosen yang ahli dibidang kebijakan pendidikan sebagai penengah. KKP ini diselenggarakan pada hari Jumat 12 Mei 2017 di Aula Abdullah Sigit FIP UNY yang diikuti elemen-elemen kampus UNY, dengan acara yang dibuka oleh Kajur FSP FIP Bapak Arif rohman, M.Si. (pan/a)